Kategori

Assalamu'alaikum....Selamat Datang di blogku, Semoga Bermanfa'at

pendidikan anak dalam praktek

ini pengalaman; aku biasa ngajarin anak untuk selalu bersih dan suci. ya sesuai dengan yang saya dengar dari guru2 sma dulu.   kalau kita hidup bersih penyakit tidak gampang masuk. trus kalau suci ba? tanyanya dengan semangat......... "kalau suci itu kita disayang tuhan" jawabku...
si anak dengan senang  terus mencermati penjelasanku. dan itu selalu saya ajarkan di jedding. karena peralan lengkap ada sabun, sikat odol, sampoo dan macem2lah. aanakku masih berumur 4, 3 , dan 2th  satunya masih 7 bulan.
pas seminggu kemudian, waktu malem2 sang kakak panggil2 aku dengan terburu "aba... aba... aba.. adik... adik..." sambil nunjuk ke arah jeding.    "apa sayang"   tanyaku. kulihat ke jeding tibae........ Laptop ples Hp-ku bener2 dicuci........ kenapa holil nakal gini? tanyaku,..  "holil ingin disayang tuhan ba" jawabnya enteng...  yaa aku sulit koment.... mungkin  saya yang salah, kurang rinci ngajari anak. smoga pengalaman ini terbaca teman2.

Contoh Surat Ikrar/Bai'at Muallaf


PONDOK PESANTREN NURUD DA’WAH
 KREJENGAN PROBOLINGGO JAWA TIMUR
Sekretariat : Jl. Penangan, Sokaan Krejengan 67284 Telp/Fax:          mail : nd.infoo@ymail.com
 


SURAT KETERANGAN
                                                               No. 

Yang bertanda tangan di bawah ini Pengasuh Pondok Pesantren Nurud Da’wah Sokaan Krejengan Probolinggo, menerangkan bahwa
Nama                             : Ongko Sisgiyanto handoko
Tempat, Tgl. Lahir         :  Surabaya, 
Alamat                           : Jl. Raya Panglima Sudirman Kraksaan Wetan
  Kec. Kraksaan Kab. Probolinggo
Agama   Asal                 : Katolik
Yang bersangkutan dengan kehendak sendiri, telah menganut agama Islam terhitung sejak  berikrar (pembacaan dua kalimat syahadat),  yang dilaksanakan pada :
Hari                    : Ahad 
Tanggal              : 23 Januari 2010
Jam                    : 20.30 Wib.
Tempat              : Pondok Pesantren Nurud Da’wah, Sokaan Krejengan Probolinggo
Selanjutnya Nama : Ongko Sisgiyanto handoko   berubah : Muhamad Jakfar
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Probolinggo, 23 Januari 2011
Pengasuh Pondok Pesantren
Nurud Da’wah,


K. Mawardi, S.Ag. M.Pd.


Gerakan Syiah: Sejarah dan Perkembangannya

Gerakan Syiah: Sejarah dan Perkembangannya
Selama ini, mayoritas orang selalu menganggap Syiah bagian dari Islam. Mayoritas kaum muslimin di seluruh dunia sendiri menilai bahwa menentukan sikap terhadap Syi’ah adalah sesuatu yang sulit dan membingungkan. Ini disebabkan beberapa hal mendasar yaitu kurangnya informasi tentang Syi’ah. Syi’ah, di kalangan mayoritas kaum muslimin adalah eksistensi yang tidak jelas, tidak diketahui apa hakikatnya, bagaimana berkembang, tidak melihat bagaimana sejarahnya, dan tidak dapat diprediksi bagaimana di kemudian hari. Berangkat dari hal-hal tersebut, akhirnya orang Islam yang umum meyakini Syi’ah tak lain hanyalah salah satu mazhab Islam, seperti mazhab Syafi’i, Maliki dan sejenisnya.

Tapi sesungguhnya ada perbedaan antara Syiah dan Islam. Bisa dikatakan, Islam dengan Syiah serupa tapi tak sama. Secara fisik, sulit sekali membedakan antara penganut Islam dengan Syiah, namun jika diteliti lebih jauh dan lebih mendalam lagi—terutama dari segi aqidah—perbedaan di antara Islam dan Syiah sangatlah besar. Ibaratnya, Islam dan Syiah seperti minyak dan air, hingga tak mungkin bisa disatukan.
Asal-usul Syi’ah
Syi’ah secara etimologi bahasa berarti pengikut, sekte dan golongan seseorang. Adapun menurut terminologi syariat bermakna: Mereka yang berkedok dengan slogan kecintaan kepada Ali bin Abi Thalib beserta anak cucunya bahwasanya Ali bin Abi Thalib lebih utama dari seluruh shahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau. (Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihal, 2/113, karya Ibnu Hazm). Sedang dalam istilah syara’, Syi’ah adalah suatu aliran yang timbul sejak masa pemerintahan Utsman bin Affan yang dipimpin oleh Abdullah bin Saba’ Al-Himyari.
Abdullah bi Saba’ mengenalkan ajarannya secara terang-terangan dan menggalang massa untuk memproklamasikan bahwa kepemimpinan (imamah) sesudah Nabi Muhammad saw seharusnya jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib karena suatu nash (teks) Nabi saw. Menurut Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Dalam Majmu’ Fatawa, 4/435, Abdullah bi Shaba menampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan Ali, dengan suatu slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari segala dosa).
Keyakinan itu berkembang terus-menerus dari waktu ke waktu, sampai kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Berhubung hal itu suatu kebohongan, maka diambil suatu tindakan oleh Ali bin Abi Thalib, yaitu mereka dibakar, lalu sebagian dari mereka melarikan diri ke Madain.
Pada periode abad pertama Hijriah, aliran Syi’ah belum menjelma menjadi aliran yang solid. Barulah pada abad kedua Hijriah, perkembangan Syiah sangat pesat bahkan mulai menjadi mainstream tersendiri. Pada waktu-waktu berikutnya, Syiah bahkan menjadi semacam keyakinan yang menjadi trend di kalangan generasi muda Islam: mengklaim menjadi tokoh pembaharu Islam, namun banyak dari pemikiran dan prinsip dasar keyakinan ini yang tidak sejalan dengan Islam itu sendiri.
Perkembangan Syiah
Bertahun-tahun lamanya gerakan Syiah hanya berputar di Iran, rumah dan kiblat utama Syiah. Namun sejak tahun 1979, persis ketika revolusi Iran meletus dan negeri ini dipimpin oleh Ayatullah Khomeini dengan cara menumbangkan rejim Syah Reza Pahlevi, Syiah merembes ke berbagai penjuru dunia. Kelompok-kelompok yang mengarah kepada gerakan Syi’ah seperti yang terjadi di Iran, marak dan muncul di mana-mana.
Perkembangan Syi’ah, yaitu gerakan yang mengatasnamakan madzhab Ahlul Bait ini memang cukup pesat, terlebih di kalangan masyarakat yang umumnya adalah awam dalam soal keagamaan, menjadi lahan empuk bagi gerakan-gerakan aliran sempalan untuk menggaet mereka menjadi sebuah komunitas, kelompok dan jama’ahnya.
Doktrin Taqiyah
Untuk menghalangi perkembangan Syi’ah sangatlah sulit. Hal itu dikarenakan Syi’ah membuat doktrin dan ajaran yang disebut “taqiya.” Apa itu taqiyah? Taqiyah adalah konsep Syiah dimana mereka diperbolehkan memutarbalikkan fakta (berbohong) untuk menutupi kesesatannya dan mengutarakan sesuatu yang tidak diyakininya. Konsep taqiya ini diambil dari riwayat Imam Abu Ja’far Ash-Shadiq a.s., beliau berkata: “Taqiyah adalah agamaku dan agama bapak-bapakku. Seseorang tidak dianggap beragama bila tidak bertaqiyah.” (Al-Kaafi, jus II, h. 219).

Jadi sudah jelas bahwa Syi’ah mewajibkan konsep taqiyah kepada pengikutnya. Seorang Syi’ah wajib bertaqiyah di depan siapa saja, baik orang mukmin yang bukan alirannya maupun orang kafir atau ketika kalah beradu argumentasi, terancam keselamatannya serta di saat dalam kondisi minoritas. Dalam keadaan minoritas dan terpojok, para tokoh Syi’ah memerintahkan untuk meningkatkan taqiyah kepada pengikutnya agar menyatu dengan kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, berangkat Jum’at di masjidnya dan tidak menampakkan permusuhan. Inilah kecanggihan dan kemujaraban konsep taqiyah, sehingga sangat sulit untuk melacak apalagi membendung gerakan mereka.
Padahal, arti taqiyah menurut pemahaman para ulama Ahli Sunnah wal Jama’ah berdasar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, taqiyah tidaklah wajib hukumnya, melainkan mubah, itupun dalam kondisi ketika menghadapi kaum musrikin demi menjaga keselamatan jiwanya dari siksaan yang akan menimpanya, atau dipaksa untuk kafir dan taqiyah ini merupakan pilihan terakhir karena tidak ada jalan lain.
Doktrin taqiyah dalam ajaran Syi’ah merupakan strategi yang sangat hebat untuk mengembangkan pahamnya, serta untuk menghadapi kalangan Ahli Sunnah, hingga sangat sukar untuk diketahui gerakan mereka dan kesesatannya.
Kesesatan-kesesatan Syiah

Di kalangan Syiah, terkenal klaim 12 Imam atau sering pula disebut “Ahlul Bait” Rasulullah Muhammad saw; penganutnya mendakwa hanya dirinya atau golongannya yang mencintai dan mengikuti Ahlul Bait. Klaim ini tentu saja ampuh dalam mengelabui kaum Ahli Sunnah, yang dalam ajaran agamanya, diperintahkan untuk mencintai dan menjungjung tinggi Ahlul Bait. Padahal para imam Ahlul Bait berlepas diri dari tuduhan dan anggapan mereka. Tokoh-tokoh Ahlul Bait (Alawiyyin) bahkan sangat gigih dalam memerangi faham Syi’ah, seperti mantan Mufti Kerajaan Johor Bahru, Sayyid Alwi bin Thahir Al-Haddad, dalam bukunya “Uqud Al-Almas.”
Adapun beberapa kesesatan Syiah yang telah nyata adalah:
  1. Keyakinan bahwa Imam sesudah Rasulullah saw. Adalah Ali bin Abi Thalib, sesuai dengan sabda Nabi saw. Karena itu para Khalifah dituduh merampok kepemimpinan dari tangan Ali bin Abi Thalib r.a.
  2. Keyakinan bahwa Imam mereka maksum (terjaga dari salah dan dosa).
  3. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum hari kiamat untuk membalas dendam kepada lawan-lawannya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dll.
  4. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam mengetahui rahasia ghaib, baik yang lalu maupun yang akan datang. Ini berarti sama dengan menuhankan Ali dan Imam.
  5. Keyakinan tentang ketuhanan Ali bin Abi Thalib yang dideklarasikan oleh para pengikut Abdullah bin Saba’ dan akhirnya mereka dihukum bakar oleh Ali bin Abi Thalib sendiri karena keyakinan tersebut.
  6. Keyakinan mengutamakan Ali bin Abi Thalib atas Abu Bakar dan Umar bin Khatab. Padahal Ali sendiri mengambil tindakan hukum cambuk 80 kali terhadap orang yang meyakini kebohongan tersebut.
  7. Keyakinan mencaci maki ara sahabat atau sebagian sahabat seperti Utsman bin Affan (lihat Dirasat fil Ahwaa’ wal Firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minhaa, Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, hal.237).
  8. Pada abad kedua Hijriah perkembangan keyakinan Syi’ah semakin menjadi-jadi sebagai aliran yang mempunyai berbagai perangkat keyakinan baku dan terus berkembang sampai berdirinya dinasti Fathimiyyah di Mesir dan dinasti Sofawiyyah di Iran. Terakhir aliran tersebut terangkat kembali dengan revolusi Khomaeni dan dijadikan sebagai aliran resmi negara Iran sejak 1979.
Saat ini figur-figur Syiah begitu terkenal dan banyak dikagumi oleh generasi muda Islam, karena pemikiran-pemikiran yang lebih banyak mengutamakan kajian logika dan filsafat. Namun, semua jamaah Sunnah wal Jamaah di seluruh dunia, sudah bersepakat adanya bahwa Syiah adalah salah satu gerakan sesat. (sa/berbagaisumber)

hukum semir/cat rambut bagi laki perempuan


Apakah menyemir rambut yang beruban dengan selain warna hitam itu sunnah yang dianjurkan ataukah hanya sekedar boleh?
Jawab :
Ya, hukumnya sunnah yang dianjurkan karena Rasulullah Ssallallahu `alaihi wa sallam melihat jenggot ayah Abu Bakar sudah memutih, maka beliau mengatakan:
«غيروا هذا بشيء واجتنبوا السواد»
Rubahlah uban ini dengan sesuatu dan jauhilah warna hitam.”(1)
Maka merubah uban dengan selain warna hitam dengan daun pacar (hinna’), katam atau yang lainnya, hukumnya sunnah. Adapun dengan warna hitam maka dilarang dengan dalil perkataan Nabi shallallahu `alaihi wa sallam:
«يكون قوم في آخر الزمان يخضبون بالسواد كحواصل الحمام لا يريحون رائحة الجنة»
Akan datang di akhir zaman suatu kaum yang menyemir rambut mereka dengan warna hitam seperti perut burung, mereka tidak akan mencium bau surga.(2)”
Masalah lainnya, merubah dengan selain hitam yang menyerupai dan mengikuti orang kafir tidak boleh dan hendaknya dijauhi karena sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
«ومن تشبه بقوم فهو منهم»
Siapa yang menyerupai dengan suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.”
(Al As’ilah Al Imaratiah, 6 Jumadil Awwal 1423 H)
(1) HR. Muslim 2/44 dan disebutkan Syaikh Muqbil Al Wadi’i rahimahullah di kitab Tahrim al Khidhab bis Sawad (Haramnya menyemir rambut dengan warna hitam) hal.42 sebagaimana terdapat dalam kitab Majmu`ah Rasail dan beliau membantah terhadap orang yang mengatakan bahwa perkataan ‘jauhi hitam’ itu mudraj.
(2)HR. Ahmad dan Abu Dawud sebagaimana di Silsilah Ash Shahihah Syaikh Al-Albani hal 41 jilid 3/446 dari hadist Ibnu Abbas dari jalan Abdul Karim Al Jazary dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas. Ibnul Jauzi telah keliru ketika beliau mengatakan bahwa Abdul Karim bukanlah Al Jazary tapi Ibnu Abi Mukhoriq, lalu dimasukkan ke Al-Maudhu`at. Yang benar hadits tersebut shahih, karena itu Syaikh Muqbil memasukkannya dalam kitab As-Shahihul Musnad)
Sumber: Fatwa-fatwa Syaikh Yahya Al Hajuri atas pertanyaan manca negara
Dikutip dari http://www.thullabul-ilmiy.or.id Oleh: Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri, Judul: Hukum Menyemir Rambut dengan selain Warna Hitam

Contoh Pidato Anti Narkoba


Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.

Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.

Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga

Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum WrWb

Boleh berkomentar juga dibawah. Nanti kalau ada updatean terbaru dari contoh naskah pidato akan saya tambah lagi daftarnya. Selamat berpidato dan semoga sukses.

Sumber, http://kisaranku.blogspot.com/2010/04

KOPI JUGA MENYEHATKAN

Lima Alasan Jangan Musuhi Kopi


Secangkir kopi
VIVAnews - Bagi pencinta kopi, minuman ini adalah pendongkrak energi. Tak mengherankan jika mereka bisa minum lebih dari satu cangkir kopi sehari.
Jika Anda mengetahui cara minum kopi yang baik dan bisa mengendalikan asupan kopi setiap harinya, minuman ini memang bisa memberikan dampak positif bagi tubuh. Antara lain:
1. Melindungi jantung.
Peminum kopi yang mengonsumsi 1-2 cangkir kopi hitam per hari memiliki risiko terkena stroke lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Hal ini disebabkan oleh adanya antioksidan yang terkandung dalam kopi.
Kopi memiliki antioksidan lebih banyak dibandingkan blueberry. Antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu menahan efek buruk dari peradangan pada arteri. Sesaat setelah meminumnya, kopi meningkatkan tekanan pada darah dan denyut jantung. Namun setelah beberapa lama, kopi justru menurunkan tekanan darah, karena antioksidan pada kopi mengaktifkan asam nitrat pada tubuh sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah.
2. Mencegah diebetes
Antioksidan kopi, khususnya asam klorogenat dan guinides, memainkan peranan untuk meningkatkan sel tubuh terhadap insulin yang membantu mengatur gula darah. Faktanya, orang yang minum kopi setiap harinya memiliki risiko lebih rendah terkena 2 tipe diabetes, menurut beberapa penelitian.
3. Menjaga kesehatan hati
Kopi juga bisa meminimalkan risiko munculnya sirosis dan penyakit hati lainnya. Satu analisa dari sembilan penelitian menemukan bahwa kopi bisa menurunkan risiko kanker hari sebanyak 43%. Hal ini karena peran antioksidan dan kafein di dalamnya.
4. Meningkatkan kekuatan otak
Minum kopi secara teratur juga dapat membantu mengurangi risiko demensia dan Alzheimer, sama halnya seperti Parkinson. Antioksidan yang terkandung di dalam kopi menangkal kerusakan sel otak dan membantu jaringan saraf untuk bekerja lebih maksimal sehingga otak bekerja lebih baik.
5. Membantu menghilangkan sakit kepala
Penelitian membuktikan, 200 miligram kafein dapat membantu menghilangkan sakit kepala, termasuk migrain. Walaupun begitu belum ada penelitian yang membuktikan bagaimana cara kafein menghilangkan sakit kepala, namun para peneliti meyakini bahwa kafein meningkatkan aktivitas sel otak yang mengakibatkan pembuluh darah di sekitarnya menegang.
"Penegangan pembuluh darah ini membantu menghilangkan tekanan yang mengakibatkan rasa sakit," ujar Robert Shapiro, M.D., Ph.D., profesor saraf dan Director the Headache Clinic dari Universitas Vermont Medical School, seperti dikutip oleh laman Yahoo! Shine.
Namun, di balik kenikmatannya, kopi menyimpan efek negatif bagi mereka yang tidak mengetahui cara minum kopi yang baik. Minum kopi berlebihan bisa menimbulkan dampak buruk, antara lain, meningkatnya kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang akan membuat darah lebih pekat.
Selain itu, kopi akan sangat berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi, karena kafein dapat meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba. Bagi wanita hamil, kopi dapat meningkatkan risiko kematian pada bayi. Kopi pun mengakibatkan tulang keropos. Bagi penderita maag, kopi adalah musuh besar yang harus dihindari karena kafein meningkatkan produksi asam lambung. Kopi pun membuat gelisah, insomnia, dan tremor (tangan bergetar).
Untuk dapat menghindari efek negatif pada kopi, pilih racikan kopi tanpa tambahan gula dan susu, serta mengurangi dosis kopi yang Anda minum setiap harinya. Selain itu, pilih juga jenis kopi yang tanpa kafein. Dan agar 'racun' dalam kopi bisa diminimalisasi, jangan lupa untuk selalu konsumsi 2 gelas air putih untuk setiap satu cangkir kopi yang Anda minum.

UNTUKMU BUNDA

UNTUKMU BUNDA

Ingin kuberikan sesuatu yang istimewa di hari ini Bunda
Sesuatu yang masih dalam angan ku
Menggantung di wajah langit senja
Ku persembahkan untuk senyummu

Bertahun sudah pengharapanmu tak pernah surut
Larut dalam do'a dan pujian
Tanpa rasa gundah atau kecewa
Kau gantungkan semua keinginan hanya pada DIA

Bunda..
Senyum tulusmu selalu membayang di pelupuk mataku
Menghampar jelas di dalam benakku
Meneduhkan kegersangan hati
Bagai mendapat setetes embun  nirwana

Bunda..
Hari ini yang teristimewa
Untuk mengenang kembali masa kecilku
Saat aku masih bermanja padamu
Dalam dekapan hangatmu aku tertidur

Waktu berlalu begitu cepat bunda
Lihatlah hamparan langit di penghujung senja
Tersenyum takzim pada ketulusan
Yang tak berbatas ruang dan masa
Semua hanya untukmu bunda

Rabbighfili waliwaalidayya...
Do'a ini untukmu bunda
Ku ingin mengumpulkan senyummu dalam bingkai emas
Yang kusimpan dalam ruang teristimewa di hatiku
Dan selalu kutaburi dengan do'a di hari-hari ku


naili

rojil

alit

Galeri

Latihan jadi pengantin

Puisi untuk Ibu

Membuat puisi tentang ibu sangat mudah, di artikel ini ada beberapa contoh puisi yang mengungkapkan tentang perasaan kepada seorang ibu. Hal yang pertama yang harus dilakukan ketika akan membuat sebuah puisi untuk ibu adalah mengingat segala sesuatu yang sudah diberikan ibu kepada kita. Perhatian, kasih sayang, pengorbanan dan keteguhan hati selama mengandung, hal tersebut bisa memberikan inspirasi dalam membuat puisi ibu tercinta. Berikut ini adalah salah satu contohnya:

Aku lahir tanpa apa-apa,
Engkaulah yang mengajariku segalanya,
Membesarkanku dengan segala upaya,
Berharap aku kan jadi orang yang berguna..
Ketika aku menangis dalam takut,
Engkaulah yang menenangkanku..
Dan ketika aku jatuh sakit,
Engkaulah yang selalu berada di sampingku..
Engkau menegurku ketika aku salah,
Engkau mengingatkanku ketika aku lupa,
Engkau menghiburku ketika aku sedih,
Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..
Kini aku telah dewasa,
Berusaha mengejar dan meraih cita-cita,
Berharap kan menjadi orang yang berguna,
Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga..
Terima kasih ibu,
Engkaulah segalanya bagiku,
Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa,
Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa…
(by gamer_boyzzz)

Akhlak/Tatakarama Kepada tetangga

Akhlak/Tatakrama Kepada Tetangga
Dalam kehidupan sosial, tetangga merupakan orang yang yang secara
fisik paling dekat jaraknya dengan tempat tinggal kita. Dalam tatanan
hidup bermasyarakat, tetangga merupakan lingkaran kedua setelah rumah
tangga, sehingga corak sosial suatu lingkungan masyarakat sangat
diwarnai oleh kehidupan pertetanggaan. Pada masyarakat pedesaan,
hubungan antar tetangga sangat kuat hingga melahirkan norma sosial.
Demikian juga pada lapisan masyarakat menengah kebawah dari
masyarakat perkotaan, hubungan pertetanggaan masih sekuat masyarakat
pedesaan. Hanya pada lapisan menengah keatas, hubungan pertetanggaan
agak longgar karena pada umumnya mereka sangat individualistik.

Tradisi ke Islaman memberikan kontribusi yang cukup besar dalam
pembentukan norma-norma sosial hidup bertetangga. Adanya lembaga
salat berjamaah di masjid atau mushalla, baik harian lima waktu,
mingguan Jum''atan maupun tahunan Idul Fitri dan Idul Adha cukup
efektip dalam membentuk jaringan pertetanggan. Demikian juga tradisi
sosial keagamaan, seperti tahlilan, ratiban, akikah, syukuran,
lebaran dan sebagainya sangat efektip dalam mempertemukan antar
tetangga.

Tentang betapa besarnya makna tetangga dalam membangun komunitas
tergambar pada hadis Nabi yang memberi petunjuk agar sebelum memilih
tempat tinggal hendaknya lebih dahulu mempertimbangkan siapa yang
akan menjadi tetangganya, al jaru qablad dar, bahwa faktor tetanga
itu hams didahulukan sebelum memilih tempat tinggal.

Selanjutnya akhlak bertetangga diajarkan sebagai berikut:

(a) Melindungi rasa aman tetangga. Kata Nabi, ciri karakteristik
seorang muslim adalah, orang lain (tetangga) terbebas dari
gangguannya, baik gangguan dari kata-kata maupun dari perbuatan fisik.

(b) Menempatkan tetangga (yang miskin) dalam skala prioritas
pembagian zakat.

(c) Memberi salam jika berjumpa.

(d) Menghadiri undangannya.

(e) Menjenguk tetanggga yang sakit.

(f) Melayat atau mengantar jenazah tetangga yang meninggal dunia.
(g) berempati kepada tetangga

adapun didalam alqur''an ayat yang mneyoroti akhlak kepada tetangga, adalah surat annisaa ayat 36 , Allah Berfirman :
وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh [294], dan teman sejawat, ibnu sabil [295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

Ayat diatas menyuruh kita untuk berbuatbaik kepada tetangga yang dekat maupun yang jauh.Ini berarti empati kita terhadap tetangga harus diutamakan. biasanya ada tetangga yang ketika ditimpa masalah ada yang mau berbagi/bercerita, ada yang tidak. Bagi yang tidak mau bercerita tentang kesusahannya, kita harus peka sehingga kita dapat menolong mereka. Salah satu cara agar kita peka terhadap kesushan tetangga adalah dengan terus menyambungkan tali silaturrahim.
Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 273, yang menyatakan bahwa :
273. (Berinfaklah) kepada orang-orang FAKIR yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS. 2:273)
dari ayat diatas menerangkan bahwa untuk berinfak saja kita harus mendahulukan orang-orang yang fakir tapi terpelihara dari meminta-minta. Ini menjelaskan bahwa berempati dengan tetangga adalah salah satu akhlak bertetangga juga.
beberapa hadist nabi dibawah juga menyoroti bagaimana kita harusnya berperilaku terhadap tetangga :
“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah akan masuk surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari bahayanya”. (HR. Muslim)
“Para sahabat menyebut kepada Rasulullah SAW seorang wanita yang rajin shalat, tetapi dia suka menyakiti tetangganya. Rasulullah SAW bersabda, “Ia di neraka”
Hak tetangga yang lain ialah memperhatikan keberadaannya.
“Tidaklah beriman orang yang ia kenyang, sedangkan tetangga di sebelahnya kelaparan dan ia tahu.”
Setelah itu disusul dengan berbuat ihsan, melakukan hubungan dan kebajikan dengan tetangga.
Abu Dzarr ra. berkata: Bersabda Rasulullah saw.: Hai Abu Dzarr, jika engkau memasak kuwah, maka perbanyaklah airnya, dan perhatikan tetanggamu. (HR. Muslim)
Yaitu berikan kepada mereka selayaknya.
Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Hai wanita muslimat, jangan merasa rendah kalau akan memberi hadiah pada tetangga, walau sekedar kikl (ujung kaki) kambing. (HR. Bukhari, Muslim)
Karena hadiah itu akan menimbulkan rasa kasih sayang antara satu pada yang lain, maka jangan sampai terhalang memberikan hadiah itu, karena belum dapat memberi hadiah yang besar dan berharga. Singkatnya segala apa yang pantas untuk dirinya boleh dihadiahkan kepada tetangganya.
“Sebaik-baik teman di sisi Allah ialah yang terbaik kepada temannya dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah ialah yang terbaik kepada tetangganya” (HR. Attirmidzi)

Lebih lanjut tentang: Ahlak kepada tetangga

Penjelasan Akhlak dalam islam

AKHLAK



            Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).
Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu) dan bersifat adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada keluarga dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahim, berani mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan rida dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya. Masyarakat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia adalah penggerak ke arah pembinaan tamadun dan kejayaan yang diridai oleh Allah Subhanahu Wataala. Seperti kata pepatah seorang penyair Mesir, Syauqi Bei: "Hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak. Bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap pulalah bangsa itu".  
Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT , akhlak yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, seperti firman Allah dalam surat Al-Imran 110 yang artinya “Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah”
Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berarti: "Telah timbul pelbagai kerusakan dan bencana alam di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleb tangan manusia. (Timbulnya yang demikian) karena Allah hendak merusakan mereka sebagai dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat)".
ISLAM MENGUTAMAKAN AKHLAK
            Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Di satu sisi kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan awam, seperti ucapan : “Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama orang tua.” Atau ucapan : “Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangga tidak pedulian…”, dan lain-lain.
            Seharusnya ucapan-ucapan seperti ini ataupun yang semisal dengan ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengoreksi diri dan membenahi akhlak. Islam bukanlah agama yang mengabaikan akhlak, bahkan islam mementingkan akhlak. Yang perlu diingat bahwa tauhid sebagai sisi pokok/inti islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak berarti mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak mempunyai hubungan yang erat. Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba. Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seorang muwahhid memiliki akhlak yang buruk berarti lemah tauhidnya.

RASUL DIUTUS UNTUK MENYEMPURNAKAN AKHLAK                                                        Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, rasul kita yang mulia mendapat pujian Allah. Karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana firmanNya dalam surat Al Qalam ayat 4. bahkan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menegaskan bahwa kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri manusia, “Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.” (HR.Ahmad, lihat Ash Shahihah oleh Asy Syaikh al Bani no.45 dan beliau menshahihkannya).
            Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
             Dalam hadits lain Anas memuji beliau shalallahu ‘alahi wasallam : “Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya : mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ?” (HR. Bukhari dan Muslim).
            Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma disebutkan :
“Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.”
KEUTAMAAN AKHLAK
            Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa suatu saat Rasulullah pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik.” (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Lihat Riyadus Sholihin no.627, tahqiq Rabbah dan Daqqaq).
             Tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menasehati sahabatnya, beliau shalallahu ‘alahi wasallam menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul/berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadits dari abi dzar, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan, dan dishahihkan oleh syaikh Al Salim Al Hilali).
             Dalam timbangan (mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dari pada akhlak yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam :            “ Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, dishahihkan Al Bani. Lihat ash Shahihah Juz 2 hal 535).                                                                                                                                                Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.” (HR. Tirmidzi dengan sanad hasan. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban. Lihat Ash shahihah Juz 2 hal 418-419).
             Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap muslimah mengambil akhlak yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu diingat bahwa ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, bukan pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut timbangan syari’at atau sebaliknya.
Jelas bagi kita bahwa semuanya berpatokan pada syari’at, dalam semua masalah termasuk akhlak. Allah sebagai Pembuat syari’at ini, Maha Tahu dengan keluasan ilmu-Nya apa yang mendatangkan kemashlahatan/kebaikan bagi hamba-hamba-Nya. Wallahu Ta’ala a’lam.